Hari ni macam nak post pasal keluarga bahagia lahh.. Keluarga kaya, banyak. Keluarga terpandang, juga banyak. Belum lagi keluarga-keluarga lainnya yang dilabel harmonis, berpendidikan, dan berencana. Namun, berapa banyakkah keluarga yang bahagia?
Banyak kes pembunuhan, pertengkaran, dan persidangan yang melibatkan keluarga sendiri terjadi di sekitar kita. Anak membunuh ibu, ibu membunuh anak-anaknya, suami membakar isterinya, isteri memutilasi suaminya, dan sebagainya.Dunia ini terasa kacau dan tidak indah lagi dilihat. Bahkan, mungkin jadi tidak indah lagi untuk ditempati sehingga banyak orang memutuskan mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Naudzubillahi min dzaalik.
Saat ditanyakan penyebab semua kekacauan itu, muncullah pasal-pasal yang tidak bisa diterima nalar. Hanya gara-gara menangis terus, sang ayah tega membanting buah hatinya yang masih batita. Hanya gara-gara wang seribu ringgit, tukang parkir rela menghabiskan temannya sesama tukang parkir. Kalau kita telusuri, semuanya berawal dari rumah, dari keluarga, entah itu keluarga kaya atau keluarga miskin. Yang jelas, mereka tidak merasakan kebahagiaan di dalam keluarga.
Tidak ada senyum di tengah-tengah kebersamaan mereka. Tidak ada kehangatan yang menyelimuti kekakuan hubungan di antara mereka. Ke manakah mereka harus mencari kebahagiaan itu? Seperti apakah gambaran kebahagiaan yang seharusnya mereka rasakan bersama keluarga?
Siapa pun berhak bahagia. Seorang ibu berhak bahagia, demikian juga seorang bapak. Keduanya jadi sumber kebahagiaan anak-anak mereka. Kebahagiaan dimulai dari dalam rumah, dari keluarga. Lalu, seperti apakah keluarga bahagia itu?
Keluarga Bahagia, Keluarga Ahli Syukur
Hanya Allah-lah sumber kebaikan dan kebahagiaan. Maka, pujilah Dia dengan penuh rasa syukur ataskebaikan yang kita terima. Sesungguhnya, Allah tidak memerlukan pujian dari kita karena dengan dzat-Nya Dia Maha Terpuji. Jika kita bersyukur, itu hanya untuk kebaikan kita sendiri.Manusia telah dianugerahi pendengaran, pelihatan, dan hati. Sayangnya, hanya sedikit dari mereka yang bersyukur. Bersyukur di sini adalah mengoptimalkan anugerah yang telah diterima sehinggadengan potensi yang ada setiap orang memiliki modal sama untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak.
Jika yang terjadi adalah sebaliknya, berarti kita belum menjadi ahli syukur.
Keluarga Bahagia, Keluarga Ahli Sabar
Orang yang bahagia adalah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang senantiasa bersabar ketikadihadapkan pada ujian dan cobaan. Sesungguhnya, bersabar itu tidak ada batasnya. Hanya manusiasendiri yang membatasi kemampuannya untuk bersabar.
Bersabar memang bukan pekerjaan mudah, namun hal itu tidak mustahil untuk dilakukan.
Keluarga Bahagia, Keluarga Qanaah
Qanaah ertinya merasa cukup dan merasa puas atas segala yang sudah didapatkan. Seseorang yang memiliki sifat ini akan selalu merasa cukup, tidak kekurangan. Namun, tidak bererti ia termasuk orang yang tidak memiliki mimpi, cita-cita, dan semangat untuk meraih sesuatu yang baru. Bukan itu.
Ia sama halnya dengan orang kebanyakan, memiliki sesuatu yang ingin dicapai. Namun, ia memiliki kelebihan dalam hal menerima apa yang sudah ia dapatkan. Dengan demikian, in shaa Allah ia akan terhindar dari ambisi mengambil sesuatu yang bukan haknya.
Keluarga Bahagia, Keluarga Ahli Taat
Sesungguhnya, kebahagiaan yang paling bahagia adalah panjang umur dalam ketaatan kepada Allah. Oleh sebab itu, biasakanlah kita berdoa agar dikelompokkan ke dalam golongan orang-orang yang selalu ada dalam ketaatan kepada Allah.
Keluarga yang senantiasa menjalankan irama kehidupannya dalam ketaatan kepada Allah insya Allah ia akan senantiasa mendapatkan pertolongan Allah untuk semua ujian yang dihadapinya.
Keluarga Bahagia, Keluarga Ahli Nasihat-Menasihati
Orang yang ingin selalu mendapatkan keberuntungan dalam keluarganya akan sangat berjuang untukmemegang teguh keimanannya, melakukan kebaikan-kebaikan, dan saling menasihati dalam kebaikan dengan penuh kesabaran.
Memberikan nasihat tidak hanya berlaku bagi seorang suami kepada isteri, orang tua kepada anak-anaknya, ataupun orang tua kepada anak muda. Nasihat boleh dilakukan sebaliknya, dari isteri kepada suami, anak-anak kepada orang tua, dan anak muda kepada orang tua. Dalam hal ini, diperlukan kelapangan hati untuk menerima nasihat dari siapa pun jika hal itu benar adanya.
Selain itu, diperlukan ilmu agar nasihat yang disampaikan menjadi berdaya, bukan asal bunyi yang akhirnya dapat menyakiti.
Memulai kehidupan dengan penuh kasih sayang dan bermuara dalam kebahagiaan sejati, bukan kebahagiaan semu yang dapat menipu mata. Selamat menikmati indahnya hidup ini dengan syukur, sabar, qanaah, taat, dan nasihat.
Harap-harap ianya dapat memberi sesuatu kepada hampa semua sekali dengan aku laa.. Keluarga bahagia , sapa yang taa mau ?? Semua orang nak keluarga bahagia , saling hormat-menghormati , bertolak ansur dan saling sayang-menyanyangi antara satu sama lain ..
"Ya Allah , tuhan sekalian alam semesta. Engkau lindungilah seluruh keluargaku yang aku cintai Ya Allah. Engkau berkatilah dan murahkan rezeki mereka dari segi kewangan dan kesihatan . Ya Rahman Ya Rahim , engkau jauhkan keluarga aku dari perkara-perkara yang akan memecahbelahkan keluarga aku Ya Allah. Aku memohon padamu Ya Allah , engkau eratkan lagi kasih sayang antara kami sekerluarga. Amin :)"
*maaf kalau ada typo diatas :) its normal right ?
Much Love ,
I LOVE MY FAMILY AND NIEZAM ZAIDI !!
xoxo, haha..